5 cara menciptakan suasana rumah yang positif |
Pertumbuhan anak sangat tergantung pada suasana rumah tangga, karena itulah banyak anak bandel yang berasal dari keluarga yang masuk kategori broken home. Seperti tanaman akan tumbuh subur jika tanahnya gembur dan diberi pupuk, begitupun anak-anak bila tumbuh besar dalam suasana yang menyenangkan, mereka akan menjadi orang-orang yang lebih baik dan berhasil.
Di rumah tangga yang sering terjadi pertengkaran anak-anak akan merasa kuatir. Walaupun masih kecil mereka tahu bahwa ayah dan ibu tidak bahagia dan mungkin akan berpisah. Dengan sendirinya mereka merasa kurang aman dan bahkan dapat berpikir bahwa dirinya yang menyebabkan semua itu. Secara kejiwaan hal ini akan menghambat perkembangan diri mereka. Anak-anak selalu memakai orangtua sebagai teladan dalam kehidupan mereka. Jika orangtua menunjukkan kemarahan satu terhadap yang lain bahkan mungkin melampiaskan kekesalannya terhadap anak-anak, teladan apa yang mereka berikan?
Apa saja yang dapat kita lakukan untuk menciptakan suasana yang positif dalam rumah tangga demi kebaikan anak-anak?
1. Tekad
Seperti ketika Anda menikah Anda bertekad untuk sehidup semati berdua menjalani hidup ini, begitupun ketika anak-anak lahir. Anda hendaknya memiliki tekad untuk membahagiakan mereka, selain mencukupi kebutuhan mereka. Tantangan selalu muncul dalam rumah tangga di mana orangtua berselisih paham atau anak-anak susah diatur, tetapi jika Anda selalu mengingat tekad Anda, Anda pasti dapat mengatasi semua itu.
2. Pendidikan rohani
Ini penting untuk bekal anak-anak Anda di kemudian hari. Di zaman yang penuh godaan dan kekacauan, anak-anak perlu memiliki perisai guna melindungi dirinya. Tekanan teman sebaya, bujukan secara kelompok membuat dia sulit memegang prinsipnya, kecuali dia mempunyai iman yang teguh. Ajaklah mereka untuk selalu mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa dan selalu bersyukur dalam keadaan apa pun.
3. Tunjukkan kasih sayang
Jangan menahan diri untuk memeluk dan mengucapkan "ayah/ibu sayang kamu," walaupun mereka bukan lagi balita. Limpahan cinta akan membuat anak-anak merasa aman dan mengajar mereka mencintai.
4. Buat peraturan
Rumah tangga tanpa peraturan bukanlah rumah yang tertib. Anak-anak harus mengetahui apa yang tidak semestinya mereka lakukan. Misalnya pukul berapa mereka harus kembali ada di rumah bila mereka ke rumah teman. Kasih sayang yang berlimpah bukan berarti memanjakan tanpa batas. Bila mereka berbuat kesalahan akan ada hukuman sebagai konsekuensinya.
5. Memberi ruang untuk maju
Biarkan anak Anda belajar dari kesalahannya. Bukan berarti menganjurkan mereka berbuat salah. Sebagai manusia apalagi yang masih muda pasti pernah berbuat salah. Tetapi Anda tidak perlu buru-buru membetulkan kesalahan itu. Seperti waktu anak Anda belajar jalan. Anda tidak melarangnya walau tahu mungkin dia akan jatuh. Dari jauh Anda memberi dorongan supaya dia melangkah dan berusaha berjalan.
Carol Dweck, seorang ahli psikologi sosial dalam perkembangan anak di Stanford University, mengatakan bahwa anak yang mendapat dorongan akan menjadi anak yang lebih maju. Dalam sebuah studi beberapa anak diberi puzzle yang agak sulit. Sebagian dari anak-anak itu dipuji bahwa mereka cerdas dan terampil. Anak-anak ini menyelesaikan puzzle lebih cepat daripada anak-anak yang tidak dipuji.
Sumber : keluarga.com